CHARLES TAYLOR DAN TANTANGAN SEKULARISASI BAGI INDONESIA

Rp139.000

Buku original
Ukuran buku : 15cm x 23cm
Halaman : 246
Penulis : Narwastuyati Petronela Mbeo
Genre : SOCIAL SCIENCES

Kata “sekuler” dan semua yang terkait dengannya masih dirasa asing atau bahkan tabu untuk dibicarakan di Indonesia. Buku ini hadir untuk menyelisik kata tersebut lewat penelusuran sejarah masyarakat Barat—tempat kelahirannya—dengan merujuk pada teori sekularisasi dari seorang filsuf berkebangsaan Kanada, Charles Taylor. Kesekuleran tidak membunuh Tuhan dan agama, seperti yang sering disimpulkan banyak pihak. Justru melalui sekularisasi, keimanan seseorang dapat teruji dan ditajamkan, sekaligus membuka wawasan akan toleransi. Melalui toleransi, seseorang belajar untuk menerima keberagaman spiritualitas dalam masyarakatnya, dari yang ortodoks sampai ateis.

Sebagai sebuah bangsa yang berakar dan terus tumbuh dalam pelbagai keberagaman, Indonesia justru dapat dilihat sebagai bukti dari aspirasi Taylor. Di Indonesia, agama dan humanisme—yang menjunjung kemanusiaan dan lahir dalam sekularisasi—dapat saling mempertajam untuk menjaga semangat kemajemukan yang mengarah pada kedamaian hidup demi kesejahteraan bersama, seperti yang diamanatkan Pancasila. Tugas kita adalah bagaimana menghidupi keluhuran tersebut dari waktu ke waktu.

Sejak Kemerdekaan tahun 1945 hingga saat ini, peran agama menjadi terus membesar. Dari “minimalis” menjadi “maksimalis”. Dari yang awalnya hanya mengurusi nikah, talak, dan cerai, kini Kementerian Agama mencakup hampir
segala hal, termasuk kosmetik dan teknologi komunikasi. Di sinilah buku ini menjadi penting.
Charles Taylor menunjukkan bahwa agama tetap memiliki tempat yang penting dalam “the secular age”, bahkan termasuk di negara-negara Barat. Oleh karena itu, gagasan dan pemikiran Taylor sebagaimana dikaji dalam buku ini bisa menjadi
referensi penting dalam melihat hubungan agama dan negara di negara Indonesia.
Selamat membaca!
Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. Profesor Riset, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Humaniora BRIN

Silakan daftar atau login ke akun Kompas.id Anda untuk mulai bertransaksi di Gerai Kompas dan mendapatkan bonus CASHBACK (berupa poin yang dapat menjadi DISKON untuk transaksi selanjutnya).

Daftar/Login Sekarang

Buku original

Ukuran buku : 15cm x 23cm

Halaman : 246

Penulis : Narwastuyati Petronela Mbeo

Genre : SOCIAL SCIENCES

Kata “sekuler” dan semua yang terkait dengannya masih dirasa asing atau bahkan tabu
untuk dibicarakan di Indonesia. Buku ini hadir untuk menyelisik kata tersebut lewat penelusuran sejarah masyarakat Barat—tempat kelahirannya—dengan merujuk pada teori sekularisasi dari seorang filsuf berkebangsaan Kanada, Charles Taylor. Kesekuleran tidak membunuh Tuhan dan agama, seperti yang sering disimpulkan banyak pihak. Justru melalui sekularisasi, keimanan seseorang dapat teruji dan ditajamkan, sekaligus membuka wawasan akan toleransi. Melalui toleransi, seseorang belajar untuk menerima keberagaman spiritualitas dalam masyarakatnya, dari yang ortodoks sampai ateis.

Sebagai sebuah bangsa yang berakar dan terus tumbuh dalam pelbagai keberagaman, Indonesia justru dapat dilihat sebagai bukti dari aspirasi Taylor. Di Indonesia, agama dan humanisme—yang menjunjung kemanusiaan dan lahir dalam sekularisasi—dapat saling mempertajam untuk menjaga semangat kemajemukan yang mengarah pada kedamaian hidup demi kesejahteraan bersama, seperti yang diamanatkan Pancasila. Tugas kita adalah bagaimana menghidupi keluhuran tersebut dari waktu ke waktu.

Sejak Kemerdekaan tahun 1945 hingga saat ini, peran agama menjadi terus membesar.
Dari “minimalis” menjadi “maksimalis”. Dari yang awalnya hanya mengurusi nikah, talak,
dan cerai, kini Kementerian Agama mencakup hampir segala hal, termasuk kosmetik dan
teknologi komunikasi. Di sinilah buku ini menjadi penting.

Charles Taylor menunjukkan bahwa agama tetap memiliki tempat yang penting dalam “the secular age”, bahkan termasuk di negara-negara Barat. Oleh karena itu, gagasan dan pemikiran Taylor sebagaimana dikaji dalam buku ini bisa menjadi referensi penting dalam melihat hubungan agama dan negara di negara Indonesia.

Selamat membaca!

Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. Profesor Riset, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Humaniora BRIN

Weight 0,5 kg
Dimensions 15,0 × 2,0 × 23,0 cm

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.

SKU: KMN582412125 Category: Tag: