Description
Bermodalkan 800 orang narapidana dari Nusa Kambangan, Qahar membentuk Divisi Pengawal Bung Karno yang kemudian menjadi inti Tentara Nasional Indonesia Persiapan Sulawesi. Atas perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman, Qahar membentuk TNI Persiapan Sulawesi pada tanggal 24 Maret 1946. Kekecewaan Qahar muncul karena anggota divisi yang dibentuknya itu tidak diakui sebagai tentara reguler yang segera dibentuk.
Pada tanggal 22 Juni 1950, Qahar masuk hutan bersama sejumlah pengikutnya dan memproklamasikan Republik Persatuan Islam Indonesia (RPII). Pemerintah pusat mengerahkan sejumlah pasukan untuk membekuk Qahar hidup atau mati. Pasukan Siliwangi berhasil menamatkan perlawanan Qahar ketika dia tertembak pada pagi hari 3 Februari 1965, bertepatan dengan 1 Syawal 1384 Hijriah. Meskipun pemerintah dalam berbagai buku dan publikasi menjelaskan Qahar sudah tewas, namun hingga kini masih banyak penduduk Sulawesi Selatan menganggap dia tidak pernah mati.
Reviews
There are no reviews yet.