Description
Jakarta adalah salad bowl bagi begitu banyak bangsa dan suku. Kaum pendatang ini datang membawa ikon dan ‘bagasi budaya’ bangsa dan daerah masing-masing, termasuk budaya kulinernya.
Kini, hampir semua hidangan tradisional berbagai daerah Indonesia punya wakil di Ibu Kota. Sayang, pada saat yang sama, masakan khas Betawi, penduduk asli Jakarta, justru makin terpinggirkan. Padahal, masakan khas Betawi punya keunggulan dan keistimewaan yang membuatnya mudah disukai banyak orang. Karenanya, kuliner Betawi kagak ade matinye!
Selain macam-macam penganan Betawi, buku ini juga mengulas pula aneka kuliner unggulan nusantara yang bisa dicoba di Jakarta.
Kalau ada yang bilang bahwa “korupsi adalah budaya Indonesia”, warteg di seluruh Indonesia-lah yang menjadi bukti yang menyangkal tuduhan ini. Sistem pembayaran warteg semua sama: mengakulah apa yang Anda makan, baru bayar. Jika masyarakat Indonesia berbudaya korupsi, maka bangkrutlah semua warteg karena pasti merugi! Tetapi, lihatlah warteg-warteg yang bermunculan dan bertahan lama. Berarti, korupsi sama sekali bukan budaya Indonesia!
Redupnya kejayaan kuliner Betawi ini perlu diputar arah dan nasibnya. Tidak ada istilah faded glory untuk kuliner Betawi, karena masakan khas Betawi punya keunggulan dan keistimewaan yang membuatnya mudah disukai banyak orang.
Singkatnya, kuliner Betawi memang kagak ade matinye!.
Reviews
There are no reviews yet.