Description
Membanggakan punya none-none cantik yang berprestasi, berpotensi, bertekad ikut melestarikan budaya betawi dan tradisi Jakarta. Mereka membangkitkan optimisme untuk Jakarta di masa datang. (Bang Fauzi Bowo, Tokoh Betawi, Gubernur DKI Jakarta 2007-2012)
Saya mengharapkan ajang pemilihan Abang dan None Jakarta yang menjadi DUTA tidak hanya soal budaya dan pariwisata saja, tetapi memahami program yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diharapkan mereka dapat menyampaikan apa yang sedang dibangun di Jakarta, termasuk program yang sedang dijalankan. Tujuannya, agar para tamu (termasuk tamu asing) bisa mengetahui perkembangan yang sedang terjadi di Jakarta. Saya percaya Abang dan None Jakarta, dalam hal ini para None Jakarta, merupakan pilihan terbaik yang ditempa dalam prinsip brain, beauty, behaviour, dan memahami budaya. Maka, kita akan tahu bahwa para none ini akhirnya sukses di bidangnya masing-masing. Selain itu, abang none juga harus memahami permasalahan ibu kota sehingga diharapkan bisa menyumbangkan solusi untuk digunakan Pemerintah Provinsi DKI. (Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta 2014-2017)
Abang dan None Jakarta adalah representasi generasi muda cerdas yang peduli pada keberlanjutan ibu kota. Kisah para None Jakarta sejak tahun 1981 hingga 2016 dituangkan dalam buku Cerita, Cinta, dan Cita-Cita yang menjadi bukti kiprah para perempuan muda yang ikut membangun dan memberi warna ibu kota. Kita mengharapkan buku ini menjadi kolam inspirasi dan motivasi generasi muda Jakarta agar terus mendorong ibu kota menjadi megapolitan global yang tak melupakan kearifan lokalnya. Anak muda mungkin saja minim pengalaman, karena itu mereka tak menawarkan masa lalu, melainkan menawarkan masa depan. Ibarat pantun Betawi: Roti buaya buat mempelai tercinta, Sebagai syarat buka palang pintu. Inilah dia citra Wajah Baru Jakarta, Generasi muda pendorong ibu kota maju. (Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta 2019 – …)
Reviews
There are no reviews yet.