Description
PADA masa kekuasaan Presiden Soeharto, selama empat pe riode ia menempati ber bagai pos pemerintahan penting, termasuk sebagai Menteri Penerti ban dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Perencanaan Pembangunan Ke tua Bappenas serta Menteri Keuangan, jabatan periode terakhir, saat ia pada 1989 dinobatkan sebagai Finance Minister of the Year oleh majalah ekonomi presti sius Euromoney. Purnatugas di Kabinet Pembangunan, Sumarlin masih dipercaya menjabat Ketua Badan Pemeriksa Ke uangan, sekaligus mengemban tugas Bank Dunia sebagai Ketua Tim Re strukturisasi Ekonomi Kirgistan.
Buku ini bukan sekadar biografi Sumarlin sebagai ekonom kelas dunia dan salah seorang putra terbaik bangsa. Di dalamnya juga ada kisah tentang seorang anak manusia yang lahir dalam keluarga petani di pedesaan Jawa Timur; tentang Sumarlin yang terpaksa melewatkan masa remajanya dengan kerja keras dalam kondisi penuh derita yang nyaris membuatnya putus asa. Mungkin banyak yang belum tahu, di zaman Revolusi 1945, selepas SMA, Sumarlin juga ikut berjuang bersama para pelajar lain di medan gerilya di sekitar Yogyakarta. Juga, barangkali baru dalam buku ini terungkap bahwa nama asli Sumarlin adalah Katoebin, singkatan dari Akad-akad metu neng sabin—hari Ahad lahir di sawah. Ibunya memang sedang bekerja di sawah pada hari Minggu saat bayi kecil itu mbrojol begitu saja. Karena bayi Katoebin sering sakit, sesuai tradisi Jawa pedesaan, namanya pun diganti menjadi Sumarlin, mirip dengan nama kakaknya, Sumarlan.
Reviews
There are no reviews yet.