Description
KETIKA sepasang malaikat membawa ruhku turun dari langit, mereka bergantian membisikkan nasib yang akan kujalani. Kemudian ditiupkan ruhku pada rahim perempuan yang akan menjadi ibuku. Seperti tanah liat yang mulai terbentuk, disematkannya tangan dan kaki pada tubuhku, diberinya aku degup jantung. Aku senang sekali ketika sepasang malaikat itu mulai memberiku telinga mulut dan hidung. Kemudian ditunjukkan padaku sepasang mata yang indah, dan berkata, “Mata ini akan membuatmu jelita. Tapi kau akan menderita karenanya.” Lalu kukatakan pada malaikat itu, “Biarlah aku tak punya mata saja.” “Bila kau tak punya mata, kau akan melihat banyak rahasia.”
“Kalau begitu, buat apa aku punya mata, bila aku bisa melihat tanpanya?” Lalu mereka menyimpan sepasang mata itu. “Baiklah, kami akan menaruh matamu ini di surga. Kelak, kamu bisa kembali mengambilnya.”
Reviews
There are no reviews yet.