Perang Melawan Pandemi Influenza – Pandemi Flu Spanyol di Indonesia Masa Kolonial, 1918-1919

Jauh sebelum merebaknya pandemi COVID-19, dunia sudah diguncang oleh berbagai jenis pandemi dan wabah. Salah satu yang paling mematikan adalah Flu Spanyol yang terjadi antara 1918-1919 dan diperkirakan membunuh 50 hingga 100 juta penduduk kala itu. Wilayah Indonesia pada masa kolonial juga tidak luput dari serangan tersebut. Sebanyak 1,5 hingga 4,37 juta jiwa penduduk diperkirakan menjadi korban keganasan pandemi Flu Spanyol, menjadikan rerata kematian di Indonesia pada masa kolonial sebagai yang tertinggi di Asia.

Sejarah menunjukkan, tingginya mortalitas dan morbiditas tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kegagalan pemerintah kolonial dalam melakukan mitigasi dan pencegahan awal, buruknya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menjamurnya berbagai berita bohong (hoaks) di masyarakat, hingga sekumpulan orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi. Ironisnya, sekalipun lebih dari seabad berlalu, fenomena serupa juga masih terjadi dalam kasus COVID-19 di Indonesia, yang menunjukkan bahwa aspek historis memang belum menjadi pembelajaran penting dalam rancangan kesehatan pemerintah terkait pandemi dan wabah.

Klik di sini untuk masuk akun Kompas.id & lakukan pembelian.

Description

Jauh sebelum merebaknya pandemi COVID-19, dunia sudah diguncang oleh berbagai jenis pandemi dan wabah. Salah satu yang paling mematikan adalah Flu Spanyol yang terjadi antara 1918-1919 dan diperkirakan membunuh 50 hingga 100 juta penduduk kala itu. Wilayah Indonesia pada masa kolonial juga tidak luput dari serangan tersebut. Sebanyak 1,5 hingga 4,37 juta jiwa penduduk diperkirakan menjadi korban keganasan pandemi Flu Spanyol, menjadikan rerata kematian di Indonesia pada masa kolonial sebagai yang tertinggi di Asia.

Sejarah menunjukkan, tingginya mortalitas dan morbiditas tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kegagalan pemerintah kolonial dalam melakukan mitigasi dan pencegahan awal, buruknya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menjamurnya berbagai berita bohong (hoaks) di masyarakat, hingga sekumpulan orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi. Ironisnya, sekalipun lebih dari seabad berlalu, fenomena serupa juga masih terjadi dalam kasus COVID-19 di Indonesia, yang menunjukkan bahwa aspek historis memang belum menjadi pembelajaran penting dalam rancangan kesehatan pemerintah terkait pandemi dan wabah.

Additional information

Weight 300 kg
Bentuk

Cetak

Penulis

Ravando

Ukuran

14 cm x 21 cm

Penerbit

Penerbit Buku Kompas

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.

You may also like…