Warisan Sang Pemula – Jejak Langkah Jakob Oetama

Rp89.000

Pak Jakob Oetama adalah mercusuar Pers Indonesia; sangat mencintai dunia pers, jurnalis sejati, dengan daya kritis tinggi yang disampaikan secara halus dan santun. Pak Jakob bergaul akrab dengan semua kalangan, setia tanpa batas terhadap prinsip-prinsip jurnalistik, demokrasi, kebhinnekaan, kemanusiaan, dan kerakyatan. Beliau adalah sosok yang tak pernah berhenti untuk menyempurnakan diri sebagai manusia Indonesia, untuk menjadi Indonesia. “Gagasan selalu punya kaki dalam sejarah. Kaum terpelajar memiliki kewajiban memenuhi panggilan sejarah untuk mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan bangsanya, berjuang untuk demokrasi dan dengan cara-cara demokratis,” demikian katanya dalam suatu percakapan. Kami akan selalu mengenangmu, Pak JO.

Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia

Klik di sini untuk masuk akun Kompas.id & lakukan pembelian.

Description

Bagi saya, Bapak Jakob Oetama adalah pribadi yang sungguh beriman, bukan sekadar beragama. Iman itu beliau ungkapkan dalam kata-kata kunci yang sering beliau ucapkan, “syukur tiada akhir”, “providentia Dei” (penyelenggaraan Ilahi). Iman inilah yang saya yakin bagi beliau menjadi inspirasi yang tidak pernah kering. Iman tidak cukup diungkapkan, tetapi harus diwujudkan. Untuk mewujudkan iman, diperlukan mediasi. Pencarian mediasi ini bermuara pada didirikannya harian Kompas yang umum diakui sebagai harian yang mempunyai watak jurnalisme khas, yaitu jurnalisme makna. Dengan watak itu, harian Kompas—dan semua anak dan cucu perusahannya—diharapkan sungguh dapat menjadi kompas dan hati nurani rakyat. Buah yang diharapkan adalah transformasi sosial yang wujudnya adalah kemanusiaan yang semakin bermartabat dan keindonesiaan yang semakin mengarah kepada cita-cita kemerdekaan.

Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia

Pak Jakob adalah sahabat bicara yang memikat dan menyenangkan dengan pengetahuanyang luas dan radius pergaulan yang nyaris tanpa batas serta tanpa sekatsekat apa pun. Dalam bacaan saya, Pak Jakob telah lolos dalam mengatasi pergumulan intensif secara intelektual dan spiritual dalam tempo lama, dan mungkin, harus melintasi jalan terjal dan tikungan berbahaya. Tentu, saya berharap akan ada di antara anak-anak didiknya yang mau menempuh jalan berliku yang terjal ini, demi mengokohkan pilarpilar kebangsaan dan kemanusiaan yang masih saja dirusak oleh mereka yang berpikiran sempit dan wawasan terbatas. Tanpa hadirnya manusia penaka ini, rasanya kebangsaan dan kemanusiaan kita akan selalu saja dihadapkan kepada jalan buntu yang menyesakkan napas.

Ahmad Syafi’i Maarif
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1998-2005)

Additional information

Weight 0.3 kg
Dimensions N/A
Bentuk

Cetak

Penulis

PT Kompas Media Nusantara

Ukuran

15 cm x 23 cm

Penerbit

Penerbit Buku Kompas

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.