Description
Sebagai putri Prof. Widjojo Nitisastro mengisahkan kenangan sebagaimana adanya tentang ayahnya melalui buku ini. Termasuk kenangan dari kerabat, sahabat, dan media massa tentang sosok Widjojo Nitisastro yang tidak pernah menonjolkan diri, tetapi terus bekerja, sepi ing pamrih rame ing gawe. Widjojo telah menjadi penasihat ekonomi sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden SBY, kiasannya panditaning para raja, penasihat para presiden sejak tahun 1983 sampai 2010.
Berbagai sebutan pun muncul terhadap Widjojo, mafia Berkeley, Pak Lurah, Ayatullah, begawan, arsitek ekonomi, primus inter pares, bulldog, kapten kesebelasan, sufi, panditaning para raja, arloji Swiss, Widjojonomics. Bahkan, sebutan “Lima Sekawan” pun muncul terhadap Widjojo, Emil Salim, Subroto, Ali Wardhana, dan Moh. Sadli yang berjuang bersama dan saling menangani krisis ekonomi pada era 1960-an.
Reviews
There are no reviews yet.