Sekolah Merdeka-Pendidikan Pemerdekaan YB. Mangunwijaya
Rp129.000
Buku original
Ukuran buku : 14 x 21cm
Halaman : 288
Penulis : YB Mangunwijaya
Genre : EDUCATION
Di tengah perkembangan pendidikan dasar dan berbagai kebijakan pemerintah yang mendorong peningkatan kualitas
pendidikan dasar, cita-cita Y.B. Mangunwijaya mengenai pendampingan para guru untuk membangun budaya belajar dalam hal pengenalan terhadap para murid, pola asuh, dan jiwa keguruan serta semangat asah, asih, asuh masih perlu
diperjuangkan terus-menerus.
Bagi Y.B. Mangunwijaya, guru bagaikan bidan yang membantu lahirnya perkembangan karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dibawa oleh masing-masing anak. Tugas utama guru adalah mengenali dan mengembangkan bakat atau modal dasar setiap anak agar masing-masing pribadi terbantu untuk berkembang secara utuh dan optimal. Dengan demikian, modal dasar yang dikembangkan dalam proses pendidikan dasar mencukupi bagi setiap anak untuk melanjutkan proses belajar seumur hidup.
Gagasan Y.B. Mangunwijaya (1929-1999) tentang guru sejati, pohon kurikulum, modal dasar anak, dan eskperimentasi
pendidikan perlu dibaca lagi secara kontekstual sebagai titik pijak untuk mengembangkan pemikiran pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau yang akrab dipanggil Romo Mangun lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, 6 Mei 1929. Beliau sangat mengagumi pendidikan dari orangtua. Sang ibu yang kuat dan penuh energi selalu mendorong terus maju dalam segi sekolah. Sang ayah mengajarkan sikap sosial dan kebijaksanaan hidup yang senantiasa jadi pegangan hidup. Beliau aktif menulis di pelbagai media massa. 30 buku non-fiksi dan 10 karya sastra fiksi telah dia persembahkan untuk pendidikan pemerdekaan anak bangsa Indonesia tercinta. Salah satunya, yaitu Burung-Burung
Manyar mendapat penghargaan The South East Asian Write Award (1983) dari Ratu Sirikit Thailand. Beliau juga mendapat penghargaan The Professor Teeuw Foundation Award (1996).
Buku original
Ukuran buku : 14 x 21cm
Halaman : 288
Penulis : YB Mangunwijaya
Genre : EDUCATION
Di tengah perkembangan pendidikan dasar dan berbagai kebijakan pemerintah yang
mendorong peningkatan kualitas pendidikan dasar, cita-cita Y.B. Mangunwijaya mengenai pendampingan para guru untuk membangun budaya belajar dalam hal pengenalan ter-hadap para murid, pola asuh, dan jiwa keguruan serta semangat asah, asih, asuh masih perlu
diperjuangkan terus-menerus.
Bagi Y.B. Mangunwijaya, guru bagaikan bidan yang membantu lahirnya perkembangan
karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dibawa oleh masing-masing anak.
Tugas utama guru adalah mengenali dan mengembangkan bakat atau modal dasar setiap anak agar masing-masing pribadi terbantu untuk berkembang secara utuh dan optimal.
Dengan demikian, modal dasar yang dikembangkan dalam proses pendidikan dasar
mencukupi bagi setiap anak untuk melanjutkan proses belajar seumur hidup.
Gagasan Y.B. Mangunwijaya (1929-1999) tentang guru sejati, pohon kurikulum,
modal dasar anak, dan eskperimentasi pendidikan perlu dibaca lagi secara kontekstual
sebagai titik pijak untuk mengembangkan pemikiran pendidikan yang relevan dengan
perkembangan zaman.
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau yang akrab dipanggil Romo Mangun lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, 6 Mei 1929. Beliau sangat mengagumi pendidikan dari orangtua. Sang ibu
yang kuat dan penuh energi selalu mendorong terus maju dalam segi sekolah. Sang ayah mengajarkan sikap sosial dan kebijaksanaan hidup yang senantiasa jadi pegangan hidup. Beliau aktif menulis di pelbagai media massa. 30 buku non-fiksi dan 10 karya sastra fiksi
telah dia persembahkan untuk pendidikan pemerdekaan anak bangsa Indonesia tercinta.
Salah satunya, yaitu Burung-Burung Manyar mendapat penghargaan The South East
Asian Write Award (1983) dari Ratu Sirikit Thailand. Beliau juga mendapat penghargaan
The Professor Teeuw Foundation Award (1996).
Weight | 0,4 kg |
---|---|
Dimensions | 21,0 × 14,0 × 3,0 cm |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.