Terorisme Keluarga
Rp86.000
Kasus bom bunuh diri keluarga batih di Surabaya pada tahun 2018 merupakan kasus bom bunuh diri keluarga pertama di dunia. Kasus bom bunuh diri ini disinyalir bersifat eskatologis (agama), bukan dimotivasi oleh faktor ekonomi dan politik. Para pelaku meyakini bahwa aksi terorisme dianggap sebagai cara terbaik untuk mati syahid.
Para pelaku teror selama ini kerap kali, bahkan sama sekali, tidak menunjukkan penampilan simbol-simbol agama yang ekstrem. Namun, mereka mudah mengafirkan dan menyerang orang lain di luar kelompoknya. Sebenarnya, paham apa yang melatarbelakangi tindakan itu?
Hingga kini, proses transformasi ideologis itu terjadi melalui berbagai kanal, terutama media daring dan media sosial. Bagaimana dengan kondisi Indonesia? Sejauh mana paham radikal itu tumbuh dan berkembang di Tanah Air?
Buku ini mengupas tuntas latar belakang, pokok pemasalahan, dan penanganan terorisme yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Inilah buku yang layak dibaca, bukan hanya oleh kalangan penegak hukum, aparatur negara, pemerintahan pusat dan daerah, tetapi juga akademisi dan masyarakat pada umumnya.
Weight | 0,5 kg |
---|---|
Dimensions | 21 × 14 × 3 cm |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.