Negeri Para Nabi

Bersumber dari Al-Quran, buku ini menjejaki muasal dan konflik agama-agama: Yahudi, Kristen, Islam, dan paganisme. Ada jejak profetik Nabi Saleh, Nabi Ibrahim, Nabi Lut, Nabi Ismail, Nabi Ishaq, Nabi Ya’kub, Nabi Syu’aib, Nabi Ayyub, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Yusya, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Danial, Nabi Zakaria, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad. Ada jejak keteladanan Zulqarnain the man with two horns, Luqman the wise, Sarah, Hajar, pemuda ashabul kahfi. Juga jejak kesombongan Namrud, Fir’aun, Haman, Samiri, dan lain-lain. Tentang bangsa-bangsa dengan puncak peradaban dan kepunahannya: Mesir, Sumeria-Akkadia, Tsamud, Babilonia, Asyiria, Persia, Kanaan, Israil, Yunani, Romawi, Arab, Palestina. Ada tapak para penakluk, yang meninggalkan warisan, juga luka, dan tragedi. Buku ini adalah perjalanan spiritual ke situs-situs di Mesir kuno, Gunung Thursina (Sinai), Hebron Al-Khalil, Lembah Yordan, Yerikho, Petra, Ashabul Kahfi, yang berpuncak di Masjidil Aqsa di Yerusalem, “kota damai” yang justru telah 3.370 tahun terpanggang api konflik. Sejarah semestinya dapat menjadi pelajaran untuk menata kembali relasi antar-penganut agama dan penyelesaian konflik yang membakar tanah Palestina. Membaca buku Negeri Para Nabi ini, jelas terlihat ia tidak hanya sebuah catatan perjalanan penulis Subhan SD ke situs-situs religius, tetapi sekaligus membawa kita melakukan perlawatan spiritual lebih jauh untuk memaknai kehidupan religius.